Powered By Blogger

Sabtu, 28 Agustus 2010

Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank

Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank
Materi kuliah Jurusan IESP,FEB UIN JAKARTA
A.BANK
1.Pengertian Bank
Berikut akan disampaikan dua definisi bank, sebagai berikut:
a.Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b.Menurut Prof. G.M. Verryn Stuart mendefinisikan: Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dariorang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral.
c.Somary berpendapat bahwa bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran.
Kata bank berasal dari bahasa Italia banca atau uang. Biasanya bank menghasilkan untung dari biaya transaksi atas jasa yang diberikan dan bunga dari pinjaman.
2.Fungsi Bank
Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Evolusi bank berawal dari awal tulisan, dan berlanjut sampai sekarang di mana bank sebagai institusi keuangan yang menyediakan jasa keuangan. Sekarang ini bank adalah institusi yang memegang lisensi bank. Lisensi bank diberikan oleh otoriter supervisi keuangan dan memberikan hak untuk melakukan jasa perbankan dasar, seperti menerima tabungan dan memberikan pinjaman.
Fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayan jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a.Penghimpun dana.
Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:
1)Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
2)Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3)Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam).
b.Penyalur/pemberi kredit.
Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan. Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet.
c.Penyalur dana.
Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi :
a.Fungsi Utama, meliputi :
1)Penghimpun dana,
2)Pembiayaan;
3)Peningkatan faedah dari dana masyarakat;
4)Penanggung resiko.
b. Fungsi Tambahan, meliputi :
1)Memberikan fasilitas pengiriman uang;
2)Penggunaan cek;
3)Memberikan garansi bank.
Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum, adapun fungsi dari bank sentral adalah:
a.Penyelesaian utang-piutang antar bank;
b.Mengedarkan uang kertas;
c.Wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak;
d.Sumber dana pinjaman terakhir;
e.Memegang cadangan kas sistem;
f.Mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan ekonomi.
3. JENIS DAN BENTUK BANK
Bank dapat digolongkan menurut kegiatannya, bentuk hukum, kepe¬milikan, dan keorganisasian.

3.1. Bank Menurut Kegiatan
Menurut kegiatannya, bank terdiri atas bank sentral, bank umum dan bank perkreditan rakyat.

a. Bank Sentral
Bank sentral yang merupakan lembaga negara independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalarn undang-undang. Bank Indonesia merupakan bank sentral di Indonesia yang didirikan berdasarkan undang-undang.

Tugas dan Tugas Bank Indonesia
(UU. R.I. No. 23 tahun 1999)
Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai tugas sebagai berikut:.
• Menetapkan dan rnelaksanakan kebijakan moneter.
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
• Mengatur dan mengawasi bank.
• Sebagai penyedia dana terakhir (last lending resort) bagi bank umum, dalarn bentuk Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
Dalam melaksanakan tugasnya, Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri atas seorang gubernur, seorang deputi gubernur senior, dan sekurang-kunangnya empat orang atau sebanyak-banyaknya tujuh orang deputi gubernur.

b. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang dapat menghimpun dana dari masya¬rakat dalarn bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan, memberikan pinjaman dan jasa lalu lintas pembayaran dalam bidang keuangan kepada masyarakat,

c. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk lainnya disamakan dengan itu dan membMenurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:
1)Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan tabungan;
2)Memberi kredit;
3)Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah; dan
4)Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Pembagian bank selain didasarkan Undang - Undang Perbankan dapat juga dibagi menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi:
1)Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah :
a.Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu tugas Bank Sentral diantaranya:
-Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
-Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
-Mengatur dan mengawasi bank.
b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara khusus dan tidak berlaku secara umum).
2) Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyaterikan pinjaman kepada masyarakat

3.2. Bank Menurut Bentuk Hukum
Menurut bentuk hukum, bank terdiri atas bank yang berbentuk perseroan terbatas, koperasi, firma, ataupun badan usaha perorangan.

3. Bank Menurut Kepemilikan
Berdasarkan kepemilikannya, bank dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Bank milik Negara
Bank milik negara adalah bank yang sumber modalnya berasal dari kekayaan negara yang disisihkan untuk mendirikan bank tersebut. Bank milik negara antara lain BNI, Bank Mandiri, BTN, dan BRI.
b. Bank milik Swasta
Bank rnilik swasta adalah bank yang sumber swasta nasional atau swasta asing. misalnya, BCA, Niaga, Bank Lippo, Hongkong Bank, Standard Deutsche Bank.
c. Bank Koperasi
Bank koperasi adalah bank yang modalnya berasal dan perkumpulan koperasi, misalnya Bank Bukopin.
d. Bank milik Pemerintah Daerah
Bank milik pemerintah daerah adalah bank pembangunan milik pemerintah daerah yang terdapat pada setiap daerah tingkat I, misalnya Bank DKI, BPD Jawa Barat, BPD Jawa Tengah, dan lain-lain.
e. Bank Syariah
Dalam pandangan Islam, uang itu sendiri tidak menghasilkan bunga atau laba dan tidak dipandang sebagai komoditi. Perbankan syariah didasarkan pada dua konsep utama yang digariskan dalam Islam, yaitu
1. Larangan atas penerapan bunga
2. Sebagai penggantinya dipakai sistem bagi hasil
Kedudukan bank syariah dalam hubungannya dengan para nasabah adalah sebagai mitra investor. Sedangkan dalam bank umum, hubungan antara bank dan nasabah adalah sebagai kreditur dan debitur saja.
Dalam menjalankan pekerjaan yang sesungguhnya antara bank syariah dengan nasabah, digunakan teknik dan metode investasi seperti kontrak mudharabah, yaitu seorang pemilik modal memberikan modal dan mudharab (mitra tenaga kerja) memberikan kecakapan teknik dan keterampilan. Laba dibagi antara keduanya menurut persentase yang disetujui dengan mengcua pada prinsip keadilan (persentase ditentukan oleh usaha).
Selain hal di atas, bank syariah juga bisa melakukan aktivitas di pasar devisa dan menjalankan jasa perbankan lainnya seperti surat kredit dan surat jaminan. Bank Syariah juga memberikan jasa bukan perbankan seperti trust business, real estate, dan jasa konsultan.
Tiga Prinsip Bank Syariah
• Prinsip Mudharabah
Bank mernbenikan modal, para nasabah memberikan keahliannya sedangkan laba dibagi menurut rasio nisbah yang disetujui.
• Prinsip Murabahah
Para nasabah bank membeli suatu komoditi menurut rincian tertentu dan menghendaki agar bank mengirimkannya kepada mereka berdasarkan imbalan harga tertentu menurut persetujuan awal antara kedua belah pihak.
• Prinsip Musharakah
Baik bank maupun klien menjadi mitra usaha dengan menyumbang modal dalam berbagai tingkat dan mencapai kata sepakat atas rasio laba di muka untuk waktu tertentu.

4. Bank Menurut Organisasinya
Menunut organisasinya, bank terdiri atas unit banking, branch bank dan correspondency banking.
• Unit banking adalah bank yang hanya mempunyai satu organisasi dan tidak mempunyai cabang di daerah lainnya.
• Branch banking adalah bank yang mempunyai cabang-cabang di daerah lain.
• Correspondency banking adalah bank yang melakukan kegiatan pemeriksaan dokumen ekspor atau impor dan kegiatan pokoknya berada di luar negeri.

4.Bentuk dan Produk-produk Bank
Beberapa bentuk produk perbankan berupa pemberian kredit, pemberian jasa pembayaran dan peredaran uang, serta bentuk jasa perbankan lainnya. Untuk penjelasannya sebagai berikut :
a.Pemberian kredit dengan berbagai macam bentuk jaminan atau tanggungan misalnya tanggungan efek.
b.Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang terdiri :
1)Lalu lintas pembayaran dalam negeri seperti transfer, inkaso.
2) Lalulintas pembayaran luar negeri seperti pembukaan L/C (Letter of Credit) yaitu surat jaminan bank untuk transaksi ekspor-impor.
c.Jasa-jasa perbankan lainnya yang meliputi:
1)Jual-beli cek perjalanan (travellers cheque)
2)Jual-beli uang kertas (bank note)
3)Mengeluarkan kartu kredit (Credit Card)
4)Jual beli Valuta Asing
5)Pembayaran listrik, telepon, gaji, pajak
6)Menyiapkan kotak pengaman simpanan (safe deposite box)
d.Bentuk-bentuk simpanan di Bank :
1)Giro adalah simpanan pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
2)Deposito Berjangka adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
3)Sertifikat Deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperdagangkan.
4)Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati.
5.Asal Mula Kegiatan Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika] dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika.
Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain.
Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
6.Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda. Bank-bank yang ada itu antara lain:
a.De Javasce NV.
b.De Post Poar Bank.
c.Hulp en Spaar Bank.
d.De Algemenevolks Crediet Bank.
e.Nederland Handles Maatscappi (NHM).
f.Nationale Handles Bank (NHB).
g.De Escompto Bank NV.
Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik orang Indonesia dan orang-orang asing seperti dari Tiongkok, Jepang, dan Eropa. Bank-bank tersebut antara lain:
a.Bank Nasional indonesia.
b.Bank Abuan Saudagar.
c.NV Bank Boemi.
d.The Chartered Bank of India.
e.The Yokohama Species Bank.
f.The Matsui Bank.
g.The Bank of China.
h.Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan, perbankan di Indonesia bertambah maju dan berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan antara lain:
a.Bank Negara Indonesia, yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan BNI ‘46.
b.Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946. Bank ini berasal dari De Algemenevolks Crediet Bank atau Syomin Ginko.
c.Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur (MAI) tahun 1945 di Solo.
d.Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
e.Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
f.Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
g.NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
h.Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950 kemudian merger dengan Bank Pasifik.
i.Bank Timur NV di Semarang berganti nama menjadi Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA) tahun 1949.
Di Indonesia, praktek perbankan sudah tersebar sampai ke pelosok pedesaan. Lembaga keuangan berbentuk bank di Indonesia berupa Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Umum Syari’ah, dan juga BPR Syari’ah (BPRS). Masing-masing bentuk lembaga bank tersebut berbeda karakteristik dan fungsinya.
B.Lembaga Keuangan Non Bank
Setelah Anda mempelajari berbagai permasalahan Perbankan, tentunya banyak pengetahuan yang sudah dikuasai, akan tetapi dalam kenyataan mungkin Anda sering mendengar bahwa di koperasi orang bisa juga melakukan simpan pinjam. Tentu Anda bertanya apakah koperasi termasuk bank? Untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan Anda lanjutkan membacanya.

1.Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank
Pengertian lembaga keuangan non Bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Lembaga keuangan berkembang sejak tahun 1972, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.

2.PEGADAIAN
A.Pengertian Pegadaian
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150,gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak.barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memnuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempnyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti di maksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150.Tugas pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat. Masyarakat yang sedang memerlukan pinjaman ataupun mengalami kesulitan keuangan cenderung dimanfaatkan oleh lembaga keuangan seperti lintah darat untuk mendapatkan sewa atau bunga dengan tingkat yang sangat tinggi.

3. Modal Ventura
Modal ventura dapat didefinisikan dalam berbagai versi.namun pada dasarnya berbagai macam definisi tersebut mangacu pada satu penertian mengenai modal ventura, yaitu suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada suatu perusahaan pasangan usahanya yang prinsip pembaiayaannya adalah penyertaan modal.perusahaan yang menerima penyertaan modal disebut perusahaan pasangan usaha atau investee company dan perusahaan yang melakukan penyertaan modal disebut perusahaan modal ventura.
4.Pasar Modal dan Pasar Uang
Pasar Modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret.
Pasar Uang adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka pendek.
Tujuan pasa uang yaitu keperluan jangka pendek seperti kesulitan likuditas utang jatuh tempo (kewajiban),modal kerja
Macam-macamnya; CALL MONEY,SBI (Sertifikat Bank Indonesia) dan SBPU

Minggu, 01 Agustus 2010

management

Konsep Dasar Manajemen
Pengertian Manajemen :
1. George R. Terry : Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives
(manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)
2. John D. Millet : is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal group to achieve a desired goal
(adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan)
3. James A. Stoner & Charles Wankel : management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals
(manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi)
4. Paul Hersey & Kenneth H. Blanchard : working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals
(sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi)
5. H.B. Siswanto : manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Elemen sifat
1. Manajemen sebagai suatu seni : sebagai suatu keahlian, kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan
2. Manajemen sebagai suatu ilmu : akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general purposes)
G.R. Terry mengatakan bahwa manajer adalah ilmuwan dan seniman, karena memerlukan pengetahuan yang disusun menurut sistem yang digunakan dalam mengoperasikan pekerjaannya, dan pada waktu yang sama harus memberi ilham, membujuk, bermulut manis, mengajar, dan memikat karyawan untuk bekerja sesuai tujuan
Elemen fungsi
. Perencanaan : suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah2 yg harus ditempuh untuk mencapai tujuab tersebut. Fungsi perencaan juga harus bisa menjawab rumus 5W2H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW MANY(bagaimana) cara melakukan apa, dan HOW MUCH (berapa) jumlah anggaran.
Pengorganisasian : suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik di antara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang kondusif.
3. Pengarahan : suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama
Pemotivasian : suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yang semestinya.
5. Pengendalian/pengawasan : suatu proses dan rangkaian untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions)
Elemen sasaran/objek
1. Orang (manusia) : mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur integral dari organisasi atau badan tempat Ia bekerja sama untuk mencapai tujuan
2. Mekanisme kerja : tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan
Filsafat Manajemen
 Filsafat : cara hidup
 Filsafat manajemen : bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial.
Ciri pokok ilmu
 Rasional : sifat aktivitas berpikir yang ditundukkan pada logika formal dalam mengikuti urutan berpikir silogisme
 Empiris : kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia
 Umum : kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat diverifikasi oleh peninjau ilmiah. Objek maupun metodenya dapat dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama
 Akumulatif : apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya.
Sikap ilmiah (yang harus dimiliki) manajer :
1. Objektivitas
2. Serba relatif : harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki. Berlakunya teori yang mereka miliki tidaklah mutlak kebenarannya. Namun mungkin saja terjadi bahwa teori mereka digugurkan oleh teori-teori lainnya.
3. Skeptif : sikap selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. Manajer harus selalu hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah
4. . Kesabaran intelektual : mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belum lengkap hasil yang dicapai
5. 5. Kesederhanaan : dalam cara berpikir, cara menyatakan, dan cara pembuktian
6. 6. Tidak memihak kepada etik : sikap bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal yang baik dan buruk, melainkan memiliki tugas untuk emngemukakan hal-hal yang salah dan benar
Penetapan tujuan
1. Spesifikasi tujuan : kejelasan dan ketelitian deskripsi kuantitatif dari tujuan
2. Kesukaran tujuan : tingkat keahlian atau tingkat prestasi yang dicari
3. Intensitas tujuan : menyinggung proses penetapan tujuan atau proses penentuan cara mencapainya
Tujuan organisasi
1. Tujuan organisasi secara makro sangat berhubungan dengan nilai (value) yang dibentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan ekstern (sosial).
2. Tujuan manajer : banyak berhubungan dengan hierarki kuantitas dan kualitas yang harus direalisasikan
3. Tujuan individu : banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis, dan sosial
Manajer
• Seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Kepemimpinan
• Sikap & perilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif
Leadership:
 Leadership adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota-anggota kelompok lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok atau organisasi.
o Inti Leadership
 Leadership utamanya adalah satu proses yang melibatkan proses mempengaruhi, yakni satu proses dimana seorang pemimpin merubah tindakan atau perilaku beberapa anggota kelompok atau bawahan.
 Secara umum leadership berkaitan dengan penggunaan teknik mempengaruhi yang tidak memaksa. Hal ini berarti bahwa leadership mendasarkan diri pada perasaan positif antara pemimpin dan yang dipimpin. Dengan kata lain bawahan menerima pengaruh dari pemimpin karena mereka menghormati, menyukai, atau menghargai pemimpinnya, bukan hanya karena para pemimpin tersebut memegang jabatan dari kekuasaan secara formal.
 Leadership melibatkan penggunaan pengaruh untuk satu maksud tertentu, yakni untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan organisasi. Dengan kata lain para pemimpin memfokuskan diri pada pengarahan tindakan atau perilaku para bawahan mereka untuk tercapainya tujuan spesifik; para leaders tidak menaruh perhatian terhadap pengarahan tindakan atau perilaku yang tidak relevan dengan pencapaian tujuan organisasi atau kelompok.
 Leadership merupakan satu proses dua arah. Pemimpin sudah barang tentu mempengaruhi bawahan dengan berbagai cara, namun sebaliknya para pemimpin seringkali dipengaruhi pula oleh bawahan.
 Seseorang tidak dapat memimpin kecuali ada pengikut.
Leaders vs Managers
• Tidak semua leaders adalah managers
• Tidak semua managers adalah leaders
• Hanya sedikit yang berfungsi sebagai keduanya, yakni sebagai managers sekaligus sebagai leaders

Memimpin vs Mengelola
Pemimpin
 Melakukan Inovasi
 Mengembangkan
 Memberikan Inspirasi
 Memiliki pandangan jangka panjang
 Menanyakan apa dan mengapa
 Memunculkan
 Menantang status quo
 Melakukan Sesuatu yang benar

Manager
 Mengurus
 Mempertahankan
 Mengendalikan
 Memiliki pandangan jangka pendek
 Menanyakan bagaimana dan kapan
 Mengawali
 Menerima status quo
 Melakukan sesuatu dengan benar

Tingkatan Manajemen
 Manajemen Puncak
 Manajemen Menengah
 Manajemen
 Lini Pertama

Tingkatan Manajer
 Manajer Lini Pertama
o Tingkatan paling rendah dalam organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Contohnya mandor, kepala seksi, kepala sub bagian, supervisor.
 Manajer Menengah
o Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Manajer mengenah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan manajer lainnya dan terkadang karyawan operasional. Contohnya manajer departemen, kepala pengawas, kepala bagian, kepala divisi.
 Manajer Puncak
o Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Contohnya dewan direksi, direktur, presiden, wakil presiden senior, dll.
Cakupan Kegiatan
• Dewan direksi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan
• Presiden Organisasi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan
• Departemen atau kepala divisi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing
• Manajer hierarki pertama, cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi
Keterampilan yang diperlukan Manajer
1. Keterampilan teknis : kemampuan untuk menggunakan peralatan, prosedur, atau teknik-teknik tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, permesinan, atau sebagainya
2. Keterampilan administratif : keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pegawai, dan pengawasan. Termasuk mengikuti prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas, dsb. Keterampilan ini adalah perluasan dari keterampilan konsepsual.
3. Keterampilan manusiawi : kemampuan untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu atau kelompok
4. Keterampilan konsepsual :kemampuan untuk mengkoordinasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
Keterampilan pada tingkat manajerial yang berbeda


• Peran Manajer
• 1. Peran antarpribadi manajer
• Sebagai tokoh : menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahan, menghadiri undangan, dsb.
• Sebagai pemimpin : merekrut bawahan, mengangkat, memberi pelatihan, memotivasi, mengembangkan, dan menggiatkan.
• Sebagai penghubung : berhubungan dengan orang yang bukan bawahan atau atasannya (misal dengan rekan-rekan dalam organisasi, pelanggan, kreditur, investor, pemasok, dan pihak luar organisasi.
• 2. Peran informasional manajer
• Sebagai pemantau : manajer secara kontinyu mencari informasi yang dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.
• Sebagai penyebar : manajer menyalurkan kepada bawahan informasi penting.
• Sebagai juru bicara : manajer menyampaikan sebagian informasi yang dikumpulkan kepada individu di luar unitnya atau bahkan pihak luar.
• 3. Peran pengambil keputusan manajer
• Sebagai wirausaha : manajer membuat perubahan secara sukarela
• Sebagai pereda gangguan : manajer bertindak terhadap kondisi yang berada di luar pengendaliannya, misal pemogokan, pelanggan yang pailit, pembatalan kontrak, dsb.
• Sebagai pengalokasian sumber daya : manajer bertanggungjawab dalam menetapkan bagaimana dan kepada siapa sumber daya dan waktu yang dimiliki akan digunakan
• Sebagai perunding : manajer melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, manajer produksi melakukan perundingan kontrak dengan pemasok, berunding dengan wakil serikat pekerja, manajer pemasaran melakukan perundingan dengan pedagang eceran, dsb.
PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN
Terdapat 3 mazhab (aliran) manajemen:
1. Mazhab klasik, terbagi menjadi 2:
- manajemen ilmiah
- teori organisasi klasik
2. Mazhab perilaku
3. Mazhab ilmu manajemen


Pendekatan ini berusaha untuk memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang menyatu, dengan maksud tertentu yang terdiri atas bagian bagian yang saling berhubungan. Dan untuk menghubungkan bagian bagiannya dengan organisasi sebagai keseluruhannya, manajer harus berkomunikasi dengan para karyawan serta bagian bagian lain dan juga seringkali dengan wakil dari organisasi lain.
Bagian bagian yang membentuk keseluruhan sistem itu merupakan subsistem yg terdiri dari :
• Sinergi, berarti dengan bekerjasama dan saling berhubungan, bagian-bagian yang saling terpisah di dalam suatu organisasi akan menjadi lebih produktif dibandingkan bila mereka bertindak sendiri sendiri.
• Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup, sistem terbuka: organisasi itu berhubungan dengan lingkungan, dan sistem tertutup bila tidak berhubungan. Semua organisasi hubungan dengan lingkungannya walaupun dengan tingkat berbeda beda.
• Batas Sistem, merupakan batasan yang memisahkan organisasi lingkungannya.
• Arus, sistem memiliki arus informasi, bahan, sinergi, hal ini merupakan barang jadi), dan proses transformasi dalam sistem (bahan baku keluar dr sistem output.
• Umpan balik, merupakan kunci untuk pengendalian sistem, sementara proses dalam sistem berjalan, informasi diumpanbalikan pada orang yang tepat atau komputer sehingga pekerjaan dapat dinilai, dan bila perlu diperbaiki.
Pendekatan Kontingensi
• Tugas manajer menurut pendekatan ini adalah mengidentifikasikan teknik mana yang dalam situasi tertentu, dalam suasana tertentu, dan pada waktu tertentu akan paling baik menyumbangkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Pendekatan ini berusaha menentukan faktor faktor yang sangat penting bagi suatu tugas, & menjelaskan hubungan fungsional antara faktor faktor yang saling berhubungan.
• Sebagai manajer yang mempelajari pendekatan kontingensi, kita tidak boleh hanya menganalisis suatu masalah tertentu tapi juga hrs memperhatikan bagaimana suatu penyelesaian masalah itu cocok dengan struktur, sumberdaya dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Kita juga harus perrtimbangkan kebutuhan pekerja, masalah lingkungan dsb.
• 1. Apabila bawahan yg terdidik dimotivasi oleh kebanggaan atas kemampuannya maka pengayaan kerja akan lebih efektif (job enrichment)
2. Apabila bawahan berpendidikan rendah & kesempatan serta peralatan usaha melatih terbatas, maka penyederhanaan kerja akan lebih baik (work simplification)
Fiedler’s Contingency Theory: Matching Leaders and Tasks
• Kepemimpinan tidak akan terjadi dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan. Para pemimpin mencoba melakukan pengaruhnya kepada anggota kelompok dalam kaitannya dengan situasi2 yg spesifik.
• Karena situasi dapat sangat bervariasi sepanjang dimensi yang berbeda, oleh karenanya hanya masuk akal untuk memperkirakan bahwa tidak ada satu gaya atau pendekatan kepemimpinan yang akan selalu terbaik. Namun, sebagaimana telah kita pahami bahwa strategi yg paling efektif mungkin akan bervariasi dari satu situasi ke situasi lainnya.
• Penerimaan kenyataan dasar ini melandasi teori tentang efektifitas pemimpin yang dikembangkan oleh Fiedler, yang menerangkan teorinya sebagai Contingency Approach.
• Asumsi sentral teori ini adalah bahwa kontribusi seorang pemimpin kepada kesuksesan kinerja oleh kelompoknya adalah ditentukan oleh kedua hal yakni karakteristik pemimpin dan dan oleh berbagai variasi kondisi dan situasi. Untuk dapat memahami secara lengkap efektifitas pemimpin, kedua hal tsb harus dipertimbangkan.
• Fiedler memprediksi bahwa para pemimpin yang mengutamakan orientasi pada tugas, akan lebih efektif dibanding para pemimpin yang mengutamakan orientasi kepada orang/hubungan baik dengan orang apabila kontrol situasinya sangat rendah ataupun sangat tinggi.
• Sebaliknya para pemimpin yang mengutamakan orientasi kepada orang/hubungan baik dengan orang akan lebih efektif dibanding pemimpin yang mengutamakan orientasi pada tugas apabila kontrol situasinya moderat.
• Fred Fiedler mengusulkan suatu model berdasarkan situasi untuk efektivitas kepemimpinan.
• Dua pengukuran yang digunakan saling bergantian dan ada hubungannya dengan gaya kepemimpinan tersebut menggunakan hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak (lenient) dan gaya yang berorientasi tugas atau ”hard nosed”. Model kepemimpinan kontijensi dari Fiedler ini berisi tentang hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun situasi yang menyenangkan itu diterangkan dalam hubungannya dengan dimensi-dimensi empiris berikut: Hubungan pemimpin-anggota; Derajat dan Struktur tugas; Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas formal
PERENCANAAN
Fungsi Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Tahap-tahap dalam Fungsi Perencanaan
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W1H.
1. WHAT(apa) yang akan dilakukan,
2. WHY (mengapa) harus melakukan apa,
3. WHEN (kapan) melakukan apa,
4. WHERE (dimana) melakukan apa,
5. WHO (siapa) yang melakukan apa,
6. HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Aktivitas Perencanaan
1. Prakiraan (forecasting): usaha sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yg telah diketahui.
2. Penetapan tujuan (establishing objective): aktivitas untuk menetapkan sesuatu yg ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemrograman: aktivitas yg dilakukan utk menetapkan
a. Langkah2 utama yg diperlukan
b. Unit & anggota yg bertanggungjawab
c. Urutan & pengaturan waktu
4. Penjadwalan (scheduling): penetapan/penunjukkan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran (budgeting): aktivitas untuk membuat pernyataan ttg sumber daya keuangan (financial resources) yg disediakan utk aktivitas & waktu tertentu
6. Pengembangan prosedur (developing procedure): aktivitas menormalisasikan cara, teknik, & metode pelaksanaan suatu pekerjaan
7. Penetapan & interpretasi kebijakan (establishing & interpreting policies): aktivitas yg dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer & bawahan akan bekerja. Kebijakan adl keputusan yg senantiasa berlaku utk permasalahan yg timbul berulang demi suatu organisasi.
Rencana Strategis
• Proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan dan program yg perlu untuk mencapai sasaran & tujuan tertentu, serta penetapan metode yg perlu untuk menjamin agar kebijakan dan program strategis itu dilaksanakan.
Proses perencanaan jangka panjang yg formal untuk menentukan & mencapai tujuan organisasi
Rencana Operasional
Memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan. Terdiri atas rencana sekali pakai & rencana tetap.
a. Rencana sekali pakai (single use plan)
dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu & ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai. Bentuknya:
• Program : serangkaian aktivitas yg relatif luas. Menjelaskan:
1. Langkah2 utama yg diperlukan untuk mencapai tujuan
2. Unit/anggota yg bertanggungjawab utk setiap langkah.
3. Urutan & pengaturan waktu setiap langkah
Proyek : bagian program yg lebih kecil & mandiri. Proyek memiliki cakupan terbatas & petunjuk jelas mengenai tugas & waktu. Proyek menjadi tanggungjawab setiap individu yg ditunjuk & diberi sumber daya spesifik & dalam batas waktu tertentu
Anggaran (budget) : pernyataan ttg sumber daya keuangan yg disediakan utk keg tertentu dlm waktu tertentu.
Rencana tetap (standing plan)
Merupakan pendekatan yg sudah dilakukan untuk menangani situasi yg terjadi berulang (repetitive) & dapat diperkirakan. Bentuknya:
• Kebijakan (policy): pedoman umum dalam mengambil keputusan. Dibuat oleh manajer puncak.
• Prosedur standar: seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutan tindakan yg sering atau biasa terjadi.
• Peraturan (rules): pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Bukan merupakan pedoman pemikiran atau pengambilan keputusan.
Teori Perencanaan
1. Teori Operasi Sistem
a. Produksi: aktivitas yg ditunjukkan untuk menerima lingkungan, seperti pertanian, khutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan.
b. Alokasi: aktivitas yg ditunjukkan pada distribusi barang & jasa di antara setiap anggota sistem, termasuk fungsi transportasi, komunikasi, kegiatan penjualan eceran, grosir.
c. Pengendalian: aktivitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu sendiri.
d. Penyusunan staf: terpusat pada jumlah & kualitas anggota sistem, sosialisasi & pendidikan dari para anggota sistem, keahlian yg dapat mereka berikan, serta kesehatan fisik & mental,termasuk tipe rekreasi hiburan karyawan
Teori Perubahan Sistem
a. Rasionalisme: apabila tujuan akhir telah dirumuskan dgn jelas & dipahami dgn baik, perencanaan dpt mengikuti model rasional. Bermanfaat di bidang teknik tertentu & kesehatan masyarakat.
b. Inkrementalisme: pengambilan keputusan dalam keadaan sebaris langkah-langkah inkrementasl yg kecil (pertambahan sedikit demi sedikit), menuju masa yg akan datang & ke arah yg tidak diketahui pasti. Contohnya: pilot project.
c. Utopianisme: pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyarakat & memecahkan setiap masalah dgn mengusulkan penghapusan pendekatan baru ke dalam sistem organisasi & operasi.
d. Metodism: menjelaskan bahwa perusahaan sudah memiliki metode perencanaan yg jelas tetapi hasil akhir yg akan dicapai belum ditetapkan & tidak dimengerti sama sekali .
Alasan gagal menetapkan rencana:
1. Kurang pengetahuan tentang organisasi
2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan
3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
4. Kesulitasn perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
5. Biaya
6. Takut gagal
7. Kurang percaya diri
8. Membatasi kebebasan karyawan dalam bekerja
9. Tidak sebanding dengan balas jasa
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Tujuan Organisasi
• Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
• Suatu pernyataan tentang keadaan di waktu yg akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
• Pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi


Berbagai fungsi tujuan organisasi
1. Pedoman bagi kegiatan: memberikan arah mengenai apa yang “harus” dan “harus tidak” dilakukan
2. Sumber legitimasi: merupakan pembenaran atas kegiatan2 yg dilakukan. Pengakuan ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya & dukungan dari lingkungan sekitar
3. Standar pelaksanaan: standar penilaian atas pelaksanaan kegiatan. Laba/derajat kesuksesan juga mudah untuk diukur
4. Sumber motivasi: pemberian bonus bagi prestasi tertentu. Pemberian status dan prestis juga menjadi sumber motivasi
5. Dasar rasional pengorganisasian: struktur organisasi, pola komunikasi, mekanisme pengawasan.
Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan: masyarakat pada umumnya. Contoh: memproduksi barang & jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan&memelihara budaya
2. Tujuan keluaran: publik dalam hubungannya dgn organisasi. Contoh: barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan
3. Tujuan sistem: cara pelaksanaan organisasi. Contoh: penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba, cara-cara pelaksanaan fungsi
4. Tujuan produk: karakteristik produk/jasa yg diproduksi. Contoh: kuantitas/kualitas, gaya, jumlah, keunikan, jenis, pembaharuan produk
5. Tujuan turunan: tujuan digunakan organisasi utk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan lain. Contoh: maksud politik, pengembangan karyawan, kebijaksanaan investasi & lokasi pabrik
Bidang-bidang Tujuan
1. Posisi pasar: bagian pasar yg akan “direbut”
2. Produktifitas: sumber daya yg diperlukan utk memproduksi barang/jasa
3. Sumber daya fisik&keuangan: bagaimana sumber daya tsb dikembangkan&digunakan
4. Profitabilitas: laba, digunakan utk penelitian, pembaharuan sumber daya, upah karyawan
5. Inovasi: ada kebutuhan utk produk/jasa yg baru & inovatif
6. Prestasi &pengembangan manajer: kualitas manajer yg diharapkan
7. Prestasi & sikap karyawan: standar hasil kerja karyawan, kualitas produk
8. Tanggungjawab sosial&publik: utk menangani ‘boikot’ publik, kegiatan hukum, kegiatan pemerintah
Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
 Penelitian: mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yang dapat mengidentifikasikan permasalahan
 Desain: mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Aktivitas ini meliputi proses untuk memahami permasalahan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut
 Pemilihan: menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan
 Faktor penting dalam proses pengambilan keputusan adalah permasalahan yang harus dihadapi