Kata “ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu “oikos” yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan “nomos” yang berarti “praturan, hukum” kemudian bila digabung bermakna “aturan rumah tangga”. Sedangkan kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari 3 akar kata yaitu “sin” yang berarti “alam”, “lam” yang berarti Allah, dan “mim” yang berarti ibadah, kemudian bila digabung menjadi “sinlammim” bermakna “alam dicipta Allah untuk ibadah”.
QS Adz-Dzariat [51]: 56
Artinya: Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Kata “islam” terdapat dalam 4 ayat dalam 3 surat yang berbeda.
Kata Islam dapat ditemukan dalam beberapa surat di al-Quran.
1. QS. Ali Imran [3]: 19.
Inna dina indallahil Islam.
Sesungguhnya Din di sisi Allah adalah Islam.
2. QS. Ali Imran [3]: 85.
3. QS. Al-Shaf [61]: 7.
4. QS. Al-Maidah [5]: 3.
Sedangkan berdasarkan kata jadian “salama” bermakna “keselamatan, kedamaian”. Sehingga jika digabungkan maka kata “Ekonomi Islam” secara harfiah berarti “aturan rumah tangga untuk keselamatan”. Di dalam filosofinya Ekonomi Islam terkandung tiga hal yaitu Ontologi Ekonomi Islam, Epistemologi Ekonomi Islam, dan Aksologi Ekonomi Islam (Mochamad Aziz, 2009).
Latar belakang keilmuan Ekonomi Islam disebut sebagai Ontologi Ekonomi Islam yaitu berupa alasan mendasar adanya Ekonomi Islam. Sesuai dengan sistem kehidupan yang ada pada diri manusia, keluarga, lingkungan, dan alam semesta maka elemen dasar penciptaan terdiri dari 3 unsur yaitu manusia, Allah, dan ibadah. Kemudian perpaduan 3 hal ini membentuk alasan besar penciptaan yaitu Islam, sehingga ontology dari Ekonomi Islam adalah Islam.
QS. Ali-Imran [3]: 19.
Artinya: Sesungguhnya Din (sistem) di sisi Allah adalah Islam.
Sesuai dengan firman Allah tersebut bahwa sistem atau Din yang diciptakan Allah itu hanya Islam. Sehingga sistem ekonomi yang ada seharusnya juga mengikuti aturan dalam sistem Islam. (Mochamad Aziz, 2009).
Islam dalam Ekonomi Islam merupakan konsep besar sebagai suatu sistem yang menyeluruh. Kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang menjadi epistemology dari keilmuan Ekonomi Islam yang sedang berkembang yaitu kafah. Ekonomi Islam yang kafah muncul sebagai konsep dasar ekonomi dengan batasan Islam sebagai suatu sistem.
QS. Al-Baqarah [2]: 208.
Artinya: Wahai orang-orang beriman masuklah kalian ke dalam Islam secara kafah.
Konsep Ekonomi Islam yang kafah didukung oleh Quran Surat Al-Baqarah [2] ayat 208 bahwa tujuan dari Ekonomi Islam dapat dijalankan oleh orang-orang yang beriman dan dilakukan secara sistematis dan menyeluruh atau kafah yang berarti dimulai dari Islam sebagai kerangka dasar kehidupan yang di dalamnya mengandung makna bahwa manusia diciptakan Allah untuk ibadah. Kemudian dikembangkan ke berbahai aspek termasuk ekonomi (Mochamad Aziz, 2010).
Kerangka dasar Islam dari konsep yang menyeluruh berupa kaafah ini perlu diterjemahkan ke dalam penerapan berekonomi secara makro dan mikro ekonomi. Implementasi dari kedua hal tersebut dijabarkan dalam bentuk aksiologi yaitu keseimbangan sistem ekonomi yang terdiri dari 2 hal misalnya antara penawaran dan permintaan. Secara analogis, gambaran tentang keseimbangan antara 2 hal dalam Al-Quran disebutkan sebagai hubungan antara hal yang baik dan hal yang buruk (Mochamada Aziz, 2010).
QS. Saba [34]: 28.
Artinya: dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan,
METODE SINLAMMIM
Pengembangan epistemologi Ekonomi Islam secara Kâffah untuk ibadah dalam tiga dimensi menghadirkan terminologi baru seperti metode Sinlammim. Hal ini sesuai dengan isi al-Quran yang berbunyi ‘silmi kâffah’, dengan penjelasan bahwa kata ‘silmi’ merupakan derivasi dari huruf sin lam mim .
Metode System Dynamics mampu menjadi konsep baru untuk menyempurnakan teori-teori yang sudah ada. Dalam bentuk piramida yang dibagi secara horizontal yang terdiri dari 3 bagian (puncak, tengah, dan dasar), maka bagian pertamanya yaitu puncak piramida merupakan konsep System Thinking. Kemudian dibagian kedua yaitu di tengah adalah metode System Dynamics. Sedangkan di bagian ketiga yaitu di dasar adalah software Powersim. Untuk piramida yang sama dengan pendekatan Islam, bagian 1 puncak adalah konsep Islam dalam Kâffah Thinking, bagian 2 tengah adalah metode Sinlammim, dan bagian 3 dasar adalah Number Of Everything disingkat NOE.
Diagram konsep Berpikir
Sumber: Mochamad Aziz, 2010
Selain surat al-Baqarah [2]: ayat 208, kata Kâffah juga terdapat dalam surat Saba [34] ayat 28 yang menyatakan 2 hal yaitu “pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan”.
Jika dalam System Thinking terdapat causal loop, maka Kâffah Thinking terdapat keseimbangan yang merupakan resultant dari causal loop positif/hal yang baik dan causal loop negative/hal yang buruk. Sehingga System Thinking dapat disandingkan dengan Kâffah Thinking. Jadi, kalau pendekatan barat adalah System Thinking, maka pendekatan Islam adalah Kâffah Thinking.
Pemaparan Kaffah Thinking dalam Ekonomi Kâffah atau Ekonomi Tiga Dimensi atau Ekonomi Dinamis dapat mengambil analogi dari System Thinking. Fungsi Ekonomi Dinamis di sini, untuk menjadi pilihan konsep bila ternyata Ekonomi Kapitalis sudah terbukti tidak mampu mengatasi masalah yang kompleks akhir-akhir ini. Sebagian ekonom barat mulai memperbaiki system ekonomi kapitalis dengan pendekatan system thinking. Dalam hal ini, Ekonomi Dinamis merupakan salah satu solusi yang merupakan paradigma baru dari pertumbuhan pesat Ekonomi Islam. Kehadiran Ekonomi Kâffah menjadi entitas yang berdiri sendiri, memiliki diferensiasi, dan dasar yang kuar dari al-Quran (QS. AL-Baqarah [2]: 208), tetapi dalam menjembatani pengembangan Ekonomi Kâffah dianalogikan bersama System Thinking. Peradaban barat yang memiliki referensi yang terstruktur, metodologi yang mendasar, dan yang paling penting sudah merasuki setiap lembar pemikiran kaum intelektual dunia. Sehingga dirasakan akan lebih sederhana dan logis bila Ekonomi Kâffah muncul bersama konsep System Thinking.
Kekhususan yang dimiliki oleh Ekonomi Kâffah adalah penjabaran dari metode Sinlammim. Hal ini sesuai dengan isi al-Quran yang berbunyi ‘silmi kâffah’, dengan penjelasan bahwa kata ‘silmi’ merupakan derivasi dari huruf sin lam mim.
Metode Sinlammim dalam Ekonomi Kâffah, juga menjadi metode yang baru bagi pengembangan epistemologi system ekonomi Islam secara keseluruhan. Untuk memudahkan pengertiannya maka metode Sinlammim dipersamakan dengan metode System Dynamics yang sudah lebih dulu exist sejak dekakde terakhir.
Metode Sinlammim secara umum merupakan salah satu solusi untuk menembus kebuntuan kehidupan dalam rangka memecahkan permasalahan yang mendasar. Hal ini dirasakan perlunya suatu metode yang lebih baik untuk menjadi perimbangan dalam pendekatan metafisika..
Hal ini sejalan dengan perkembangan metodologi terakhir yang menyatakan bahwa dirasakan perlu untuk mencari jalan tengah dari permasalahan ekonomi yang ada dengan beralih ke hal-hal yang berkaitan dengan spiritual. Salah satu contoh dari bukti metodologi metode Sinlammim adalah pencarian jati diri dari tangan manusia. Yang semula manusia beranggapan bahwa tangan ini atau jari-jari ini adalah giffen dari Tuhan, maka dengan semakin kritisnya manusia mulai mencari tahu adakah pola tertentu yang menjadi standar dari penciptaan jari-jari manusia.
Pendekatan yang ada selama ini kurang mampu mengintegrasikan system secara lebih diagonal atau transendental. Pendekatan dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan metode sinlammim. Dengan pendekatan ini secara metodologis dapat sedikit membuka tabir konsep bentuk jari-jari manusia yang terkait erat dengan nilai spiritual yang ada dalam kitab suci.
Dengan metode sinlammim ini, manusia mencoba membuktikan bahwa model sinlammim ini ‘mampu atau tidak’ menjadi benchmark bagi setiap penciptaan yang ada di alam semesta ini. Jika dianggap bahwa dengan pendekatan ini dapat dibuat uraian tentang penciptaan jari-jari manusia, maka selanjutnya dapat dilakukan analogy dalam system ekonomi.
Gambar Metode Sinlammim
Dalam Tangan Manusia
Sumber: Mochamad Aziz, Lukisan, 2006.
Pembuktian valid/sahih dan tidaknya Sinlammim sebagai salah satu metode pendekatan dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, trial and error, pengamatan dan penelitian yang dilakukan selayaknya oleh umat muslim sebagai pemilik dari model sinlammim ini. Kajian yang dilakukan sebenarnya tidak membatasi system tetapi sekiranya metode ini mampu menghadirkan buah karya dari umat Islam sendiri, mengapa tidak umat muslim yang mengembang secara proaktif pada metode Sinlammim ini.
Untuk metode Sinlammim, juga memenuhi syarat sebagai salah satu pembanding dalam System Dynamics yaitu dengan pola feedbacknya. Elemen pertama adalah Tuhan, kemudian elemen kedua adalah alam, dan feedbacknya adalah ibadah.
Diagram System Thinking Dalam Islam
Sumber: Mochamad Aziz, 2008
Bila System Dynamics mensyaratkan feedback sebagai bagian dari struktur sistemnya, maka Sinlammim juga memiliki feedback dalam hubungan di dalam sistem, seperti tersebut di atas.
Sinlammim merupakan akar dalam huruf. Selain huruf, dalam bahasa Arab ada juga angka. Angka sudah digunakan dalam kehidupan manusia sejak awal zaman sebagai symbol dasar untuk berkomunikasi secara universal.
Jika Allah akan memberikan symbol dalam kehidupan di ala mini, maka symbol tersebut adalah symbol yang mendasar dan berlaku untuk semua. Sedangkan dalam komunikasi manusia symbol yang digunakan adalah akar digiti atau digital root.
Rumus dari Digital Root adalah:
Disederhakan menjadi,
Sedangkan formula yang biasa digunakan dalam fungsi di Excel yaitu (1+MOD(n-1,9))
Tabel Akar Digit
Sumber: Mochamad Aziz, 2008
Sebenarnya proses pembentukan akar digit melalui beberapa perhitungan biasa yaitu dengan penjumlahan deret hitung yang menghasilkan triangular number yang merupakan penjumlahan dari bilangan asli dari 1 sampai n.
Dalam table lebih mudah dilihat bagaimana proses penghitungan bilangan asli menjadi triangular numbers kemudian menjadi akar digit.
Bilangan Asli
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40.
Bilangan Triangular
1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, 55, 66, 78, 91, 105, 120, 136, 153, 171, 190, 210, 231, 253, 276, 300, 325, 351, 378, 406, 435, 465, 496, 528, 561, 595, 630, 666, 703, 741, 780, 820, 861, 903, 946, 990, 1035, 1081, 1128, 1176, 1225, 1275, 1326, 1378, 1431.
Akar Digit
1,3,6,1,6,3,1,9,9,1,3,6,1,6,3,1,9, 9,1,3,6,1,6,3,1,9,9,1,3,6,1,6,3,1,9,9,1,3,6,1,6
Konsep System Thinking dalam Islam yaitu Kaffah Thinking menunjukkan bahwa penjumlahan bilangan bulat positif (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,12,13, ... dst) menghasilkan bukti dari kebesaran Allah
Dalam akar digit terlihat adanya 3 kelompok angka berulang yaitu:
Kelompok I: 3,1,9, kelompok II: 9,1,3, dan kelompok III: 6,1,6.
Kelompok I, merupakan akar digit yang sama Dengan symbol di tangan kiri manusia. Angka 3 seperti jari kelingking, jari manis, dan jari tengah. Angka 1 seperti jari telunjuk. Dan angka 9 seperti jari jempol. Serta akar digit 319 berkaitan Dengan al-Quran surat al-Baqarah [3] ayat 19.
Dalam kelompok 2, akar digit adalah 913. Angka ini bisa dilihat sebagai hijaiyah sin lam mim. atau angka 9,1,3. Dengan persamaan angka 3 untuk huruf sin , angka untuk huruf lam, dan angka 9 untuk huruf mim.
Dan kelompok 3 adalah akar digit 616, yang dapat dikatakan sebagai di sisi angka 1 ada 6.
Dari ketiga kelompok bilangan tersebut yang berulang0ulang pada penjumlahan sampai tak berhingga ternyata tetap memunculkan angka 319-913-616, sehingga kesatuan bilangan tersebut dinamakan sebagai Number Of Everything disingkat NOE.
DAFTAR PUSTAKA
Mochamad Aziz, Roikhan. “New Paradigm On Sinlammim Kaffah In Islamic Economics”. Jurnal Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Mochamad Aziz, Roikhan. “Sinlammim Kode Tuhan”. Esa Alam, Jakarta, 2005.
Mochamad Aziz, Roikhan. “Jejak Islam Yang Hilang”. Sinlammim, Jakarta, 2006.
________. “Kaffah Thinking On Sinlammim Method Through Digital Root”, Proceeding, ISOIT International Seminar On Islamic Thought, UKM, Bangi, Malaysia, 2009.
_________. “Education On Root Of Islam”, Proceeding, International Seminar On Islamic Education. UNJ, Jakarta, 2009.
_________. “Islamic Civilization Versus western System”, Proceeding.International Conference On Islamic Civilization. Kahorem Pakistam, 2010.
_________. “Pasar Modal Syariah”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
_________. “Moneter Syariah”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
_________. “Ekonomi Makro Islam Tuga Dimensi”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
_________. “Bank Dan Lembaga Keuangan Lain”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
_________. “Perekonomian Indonesia”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
_________. “Ekonomi Moneter Tiga Dimensi”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
_________. “Perbankan Syariah”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010..
_________. “Ekonomi Islam Tiga Dimensi”, Modul Kuliah, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010.
_________. “Ekonomi Makromikro Syariah”, Modul Kuliah, Pasca Sarjana, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, Lampung, 2009.
Mochamad Aziz, Roikhan. The Prospect Of Islamic Revival In Indonesia 2015 Based On Development Of Sukuk The Sukuk Through Sinlammim Kaffah Method. Approved Paper For Seminar Sharia Economics Days (Second), UI, Depok, 2010.
Mochamad Aziz, Roikhan. Pemodelan Institusi Keuangan Islam Berbasis Metode Sinlammim Kaffah (Studi Kelayakan Pada Bofsa), UII, Jogjakarta, April, 2009.
--------------. Kaffah Thinking On Sinlammim Method Through Digital Root, Proceeding, UKM Malaysia, October, 2009.
--------------. Islamic Principle And Financial Aspect In Sukuk On Asset Becked securities, IALE Hukumonline.com, Jakarta, August 2009.
--------------. The Application Of Kaffah Economics On Sukuk As Islamic Economic Instrument In OIC Countries, IRTI-IDB, IIUM, Kuala Lumpur, Malaysia, March, 2009.
--------------. The Mistery Of Digital Root Based On Sinlammim Method. Proceeding. Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. October 2008.
The Root Of Mathematics And Science Is Level Compared With Religious Thinking. Proceeding. State Islamic University (UIN) Jakarta, Indonesia. October 2008.
--------------. The Sukuk Competition Between Indonesia and Malaysia With System Dynamics. Proceeding. University Malaysia Sabah, Labuan, Malaysia. November 2008.
--------------. The Application Of Mathematics In Information System Based On Al-Quran. Working Paper, Studium General, State Islamic University (UIN) Jakarta, Indonesia. October 2008.
--------------. The Assimilation Of Sinlammim Into System Thinking In The Quantitative Method With Modeling On Sukuk As Islamic Economic Instrument. Proceeding. University Of Malahayati, Lampung, Indonesia. October 2008.
--------------. The Future Of Sukuk Between Malaysia and Indonesia Based on System Thinking. Proceeding. Monash University, Sunway Campus, Malaysia. October 2008.
--------------. Sukuk Dynamics In System Thinking. School Of Business (SBM), Institute Technology Bandung (ITB), Bandung, Indonesia. September 2008.
--------------. Kaffah Approach In Islamic Economics Theory. Journal. University Islamic Indonesia (UII), Jogjakarta, Indonesia. August 2008.
--------------. Holistic Thinking To Develop Islamic Bonds In Indonesia. Proceeding. IAEI – University Airlangga (Unair), Surabaya, Indonesia. August 2008.
--------------. Analisis Pemodelan Sukuk Indonesia Malaysia Dengan System Dynamics. Disertasi, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar