Powered By Blogger

Minggu, 01 Agustus 2010

management

Konsep Dasar Manajemen
Pengertian Manajemen :
1. George R. Terry : Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives
(manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas ; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya)
2. John D. Millet : is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal group to achieve a desired goal
(adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan)
3. James A. Stoner & Charles Wankel : management is the process of planning, organizing, leading, and controlling the efforts of organization members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals
(manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi)
4. Paul Hersey & Kenneth H. Blanchard : working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals
(sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi)
5. H.B. Siswanto : manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Elemen sifat
1. Manajemen sebagai suatu seni : sebagai suatu keahlian, kemampuan, dan keterampilan dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan
2. Manajemen sebagai suatu ilmu : akumulasi pengetahuan yang telah disistematisasikan dan diorganisasikan untuk mencapai kebenaran umum (general purposes)
G.R. Terry mengatakan bahwa manajer adalah ilmuwan dan seniman, karena memerlukan pengetahuan yang disusun menurut sistem yang digunakan dalam mengoperasikan pekerjaannya, dan pada waktu yang sama harus memberi ilham, membujuk, bermulut manis, mengajar, dan memikat karyawan untuk bekerja sesuai tujuan
Elemen fungsi
. Perencanaan : suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih dahulu pada suatu jangka waktu/periode tertentu serta tahapan/langkah2 yg harus ditempuh untuk mencapai tujuab tersebut. Fungsi perencaan juga harus bisa menjawab rumus 5W2H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW MANY(bagaimana) cara melakukan apa, dan HOW MUCH (berapa) jumlah anggaran.
Pengorganisasian : suatu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik di antara mereka, serta pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang kondusif.
3. Pengarahan : suatu rangkaian kegiatan untuk memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan untuk pencapaian tujuan bersama
Pemotivasian : suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atasan dalam memberikan inspirasi, semangat, dan kegairahan kerja serta dorongan kepada bawahan untuk dapat melakukan suatu kegiatan yang semestinya.
5. Pengendalian/pengawasan : suatu proses dan rangkaian untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan perbaikan (corrective actions)
Elemen sasaran/objek
1. Orang (manusia) : mereka yang telah memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur integral dari organisasi atau badan tempat Ia bekerja sama untuk mencapai tujuan
2. Mekanisme kerja : tata cara dan tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan
Filsafat Manajemen
 Filsafat : cara hidup
 Filsafat manajemen : bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial.
Ciri pokok ilmu
 Rasional : sifat aktivitas berpikir yang ditundukkan pada logika formal dalam mengikuti urutan berpikir silogisme
 Empiris : kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia
 Umum : kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat diverifikasi oleh peninjau ilmiah. Objek maupun metodenya dapat dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama
 Akumulatif : apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya.
Sikap ilmiah (yang harus dimiliki) manajer :
1. Objektivitas
2. Serba relatif : harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki. Berlakunya teori yang mereka miliki tidaklah mutlak kebenarannya. Namun mungkin saja terjadi bahwa teori mereka digugurkan oleh teori-teori lainnya.
3. Skeptif : sikap selalu ragu terhadap pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktiannya. Manajer harus selalu hati-hati, harus teliti dalam memberikan penilaian dan pernyataan ilmiah
4. . Kesabaran intelektual : mampu menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karena memang belum selesai dan belum lengkap hasil yang dicapai
5. 5. Kesederhanaan : dalam cara berpikir, cara menyatakan, dan cara pembuktian
6. 6. Tidak memihak kepada etik : sikap bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal yang baik dan buruk, melainkan memiliki tugas untuk emngemukakan hal-hal yang salah dan benar
Penetapan tujuan
1. Spesifikasi tujuan : kejelasan dan ketelitian deskripsi kuantitatif dari tujuan
2. Kesukaran tujuan : tingkat keahlian atau tingkat prestasi yang dicari
3. Intensitas tujuan : menyinggung proses penetapan tujuan atau proses penentuan cara mencapainya
Tujuan organisasi
1. Tujuan organisasi secara makro sangat berhubungan dengan nilai (value) yang dibentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan ekstern (sosial).
2. Tujuan manajer : banyak berhubungan dengan hierarki kuantitas dan kualitas yang harus direalisasikan
3. Tujuan individu : banyak berhubungan dengan kepuasan ekonomis, psikologis, dan sosial
Manajer
• Seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Kepemimpinan
• Sikap & perilaku untuk memengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif
Leadership:
 Leadership adalah proses dimana seorang individu mempengaruhi anggota-anggota kelompok lainnya untuk pencapaian tujuan kelompok atau organisasi.
o Inti Leadership
 Leadership utamanya adalah satu proses yang melibatkan proses mempengaruhi, yakni satu proses dimana seorang pemimpin merubah tindakan atau perilaku beberapa anggota kelompok atau bawahan.
 Secara umum leadership berkaitan dengan penggunaan teknik mempengaruhi yang tidak memaksa. Hal ini berarti bahwa leadership mendasarkan diri pada perasaan positif antara pemimpin dan yang dipimpin. Dengan kata lain bawahan menerima pengaruh dari pemimpin karena mereka menghormati, menyukai, atau menghargai pemimpinnya, bukan hanya karena para pemimpin tersebut memegang jabatan dari kekuasaan secara formal.
 Leadership melibatkan penggunaan pengaruh untuk satu maksud tertentu, yakni untuk mencapai tujuan kelompok atau tujuan organisasi. Dengan kata lain para pemimpin memfokuskan diri pada pengarahan tindakan atau perilaku para bawahan mereka untuk tercapainya tujuan spesifik; para leaders tidak menaruh perhatian terhadap pengarahan tindakan atau perilaku yang tidak relevan dengan pencapaian tujuan organisasi atau kelompok.
 Leadership merupakan satu proses dua arah. Pemimpin sudah barang tentu mempengaruhi bawahan dengan berbagai cara, namun sebaliknya para pemimpin seringkali dipengaruhi pula oleh bawahan.
 Seseorang tidak dapat memimpin kecuali ada pengikut.
Leaders vs Managers
• Tidak semua leaders adalah managers
• Tidak semua managers adalah leaders
• Hanya sedikit yang berfungsi sebagai keduanya, yakni sebagai managers sekaligus sebagai leaders

Memimpin vs Mengelola
Pemimpin
 Melakukan Inovasi
 Mengembangkan
 Memberikan Inspirasi
 Memiliki pandangan jangka panjang
 Menanyakan apa dan mengapa
 Memunculkan
 Menantang status quo
 Melakukan Sesuatu yang benar

Manager
 Mengurus
 Mempertahankan
 Mengendalikan
 Memiliki pandangan jangka pendek
 Menanyakan bagaimana dan kapan
 Mengawali
 Menerima status quo
 Melakukan sesuatu dengan benar

Tingkatan Manajemen
 Manajemen Puncak
 Manajemen Menengah
 Manajemen
 Lini Pertama

Tingkatan Manajer
 Manajer Lini Pertama
o Tingkatan paling rendah dalam organisasi, yang memimpin dan mengawasi tenaga operasional. Contohnya mandor, kepala seksi, kepala sub bagian, supervisor.
 Manajer Menengah
o Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Manajer mengenah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan manajer lainnya dan terkadang karyawan operasional. Contohnya manajer departemen, kepala pengawas, kepala bagian, kepala divisi.
 Manajer Puncak
o Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Contohnya dewan direksi, direktur, presiden, wakil presiden senior, dll.
Cakupan Kegiatan
• Dewan direksi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan
• Presiden Organisasi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola para manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan
• Departemen atau kepala divisi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing
• Manajer hierarki pertama, cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi
Keterampilan yang diperlukan Manajer
1. Keterampilan teknis : kemampuan untuk menggunakan peralatan, prosedur, atau teknik-teknik tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan, permesinan, atau sebagainya
2. Keterampilan administratif : keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pegawai, dan pengawasan. Termasuk mengikuti prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas, dsb. Keterampilan ini adalah perluasan dari keterampilan konsepsual.
3. Keterampilan manusiawi : kemampuan untuk bekerja dengan, memahami, dan memotivasi orang lain, baik sebagai individu atau kelompok
4. Keterampilan konsepsual :kemampuan untuk mengkoordinasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
Keterampilan pada tingkat manajerial yang berbeda


• Peran Manajer
• 1. Peran antarpribadi manajer
• Sebagai tokoh : menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahan, menghadiri undangan, dsb.
• Sebagai pemimpin : merekrut bawahan, mengangkat, memberi pelatihan, memotivasi, mengembangkan, dan menggiatkan.
• Sebagai penghubung : berhubungan dengan orang yang bukan bawahan atau atasannya (misal dengan rekan-rekan dalam organisasi, pelanggan, kreditur, investor, pemasok, dan pihak luar organisasi.
• 2. Peran informasional manajer
• Sebagai pemantau : manajer secara kontinyu mencari informasi yang dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif.
• Sebagai penyebar : manajer menyalurkan kepada bawahan informasi penting.
• Sebagai juru bicara : manajer menyampaikan sebagian informasi yang dikumpulkan kepada individu di luar unitnya atau bahkan pihak luar.
• 3. Peran pengambil keputusan manajer
• Sebagai wirausaha : manajer membuat perubahan secara sukarela
• Sebagai pereda gangguan : manajer bertindak terhadap kondisi yang berada di luar pengendaliannya, misal pemogokan, pelanggan yang pailit, pembatalan kontrak, dsb.
• Sebagai pengalokasian sumber daya : manajer bertanggungjawab dalam menetapkan bagaimana dan kepada siapa sumber daya dan waktu yang dimiliki akan digunakan
• Sebagai perunding : manajer melakukan perundingan dengan perusahaan konsultan, manajer produksi melakukan perundingan kontrak dengan pemasok, berunding dengan wakil serikat pekerja, manajer pemasaran melakukan perundingan dengan pedagang eceran, dsb.
PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN
Terdapat 3 mazhab (aliran) manajemen:
1. Mazhab klasik, terbagi menjadi 2:
- manajemen ilmiah
- teori organisasi klasik
2. Mazhab perilaku
3. Mazhab ilmu manajemen


Pendekatan ini berusaha untuk memandang organisasi sebagai sebuah sistem yang menyatu, dengan maksud tertentu yang terdiri atas bagian bagian yang saling berhubungan. Dan untuk menghubungkan bagian bagiannya dengan organisasi sebagai keseluruhannya, manajer harus berkomunikasi dengan para karyawan serta bagian bagian lain dan juga seringkali dengan wakil dari organisasi lain.
Bagian bagian yang membentuk keseluruhan sistem itu merupakan subsistem yg terdiri dari :
• Sinergi, berarti dengan bekerjasama dan saling berhubungan, bagian-bagian yang saling terpisah di dalam suatu organisasi akan menjadi lebih produktif dibandingkan bila mereka bertindak sendiri sendiri.
• Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup, sistem terbuka: organisasi itu berhubungan dengan lingkungan, dan sistem tertutup bila tidak berhubungan. Semua organisasi hubungan dengan lingkungannya walaupun dengan tingkat berbeda beda.
• Batas Sistem, merupakan batasan yang memisahkan organisasi lingkungannya.
• Arus, sistem memiliki arus informasi, bahan, sinergi, hal ini merupakan barang jadi), dan proses transformasi dalam sistem (bahan baku keluar dr sistem output.
• Umpan balik, merupakan kunci untuk pengendalian sistem, sementara proses dalam sistem berjalan, informasi diumpanbalikan pada orang yang tepat atau komputer sehingga pekerjaan dapat dinilai, dan bila perlu diperbaiki.
Pendekatan Kontingensi
• Tugas manajer menurut pendekatan ini adalah mengidentifikasikan teknik mana yang dalam situasi tertentu, dalam suasana tertentu, dan pada waktu tertentu akan paling baik menyumbangkan pada pencapaian tujuan organisasi.
Pendekatan ini berusaha menentukan faktor faktor yang sangat penting bagi suatu tugas, & menjelaskan hubungan fungsional antara faktor faktor yang saling berhubungan.
• Sebagai manajer yang mempelajari pendekatan kontingensi, kita tidak boleh hanya menganalisis suatu masalah tertentu tapi juga hrs memperhatikan bagaimana suatu penyelesaian masalah itu cocok dengan struktur, sumberdaya dan tujuan organisasi secara keseluruhan. Kita juga harus perrtimbangkan kebutuhan pekerja, masalah lingkungan dsb.
• 1. Apabila bawahan yg terdidik dimotivasi oleh kebanggaan atas kemampuannya maka pengayaan kerja akan lebih efektif (job enrichment)
2. Apabila bawahan berpendidikan rendah & kesempatan serta peralatan usaha melatih terbatas, maka penyederhanaan kerja akan lebih baik (work simplification)
Fiedler’s Contingency Theory: Matching Leaders and Tasks
• Kepemimpinan tidak akan terjadi dalam satu kevakuman sosial atau lingkungan. Para pemimpin mencoba melakukan pengaruhnya kepada anggota kelompok dalam kaitannya dengan situasi2 yg spesifik.
• Karena situasi dapat sangat bervariasi sepanjang dimensi yang berbeda, oleh karenanya hanya masuk akal untuk memperkirakan bahwa tidak ada satu gaya atau pendekatan kepemimpinan yang akan selalu terbaik. Namun, sebagaimana telah kita pahami bahwa strategi yg paling efektif mungkin akan bervariasi dari satu situasi ke situasi lainnya.
• Penerimaan kenyataan dasar ini melandasi teori tentang efektifitas pemimpin yang dikembangkan oleh Fiedler, yang menerangkan teorinya sebagai Contingency Approach.
• Asumsi sentral teori ini adalah bahwa kontribusi seorang pemimpin kepada kesuksesan kinerja oleh kelompoknya adalah ditentukan oleh kedua hal yakni karakteristik pemimpin dan dan oleh berbagai variasi kondisi dan situasi. Untuk dapat memahami secara lengkap efektifitas pemimpin, kedua hal tsb harus dipertimbangkan.
• Fiedler memprediksi bahwa para pemimpin yang mengutamakan orientasi pada tugas, akan lebih efektif dibanding para pemimpin yang mengutamakan orientasi kepada orang/hubungan baik dengan orang apabila kontrol situasinya sangat rendah ataupun sangat tinggi.
• Sebaliknya para pemimpin yang mengutamakan orientasi kepada orang/hubungan baik dengan orang akan lebih efektif dibanding pemimpin yang mengutamakan orientasi pada tugas apabila kontrol situasinya moderat.
• Fred Fiedler mengusulkan suatu model berdasarkan situasi untuk efektivitas kepemimpinan.
• Dua pengukuran yang digunakan saling bergantian dan ada hubungannya dengan gaya kepemimpinan tersebut menggunakan hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak (lenient) dan gaya yang berorientasi tugas atau ”hard nosed”. Model kepemimpinan kontijensi dari Fiedler ini berisi tentang hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi yang menyenangkan. Adapun situasi yang menyenangkan itu diterangkan dalam hubungannya dengan dimensi-dimensi empiris berikut: Hubungan pemimpin-anggota; Derajat dan Struktur tugas; Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otoritas formal
PERENCANAAN
Fungsi Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
Tahap-tahap dalam Fungsi Perencanaan
Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W1H.
1. WHAT(apa) yang akan dilakukan,
2. WHY (mengapa) harus melakukan apa,
3. WHEN (kapan) melakukan apa,
4. WHERE (dimana) melakukan apa,
5. WHO (siapa) yang melakukan apa,
6. HOW (bagaimana) cara melakukan apa,
Aktivitas Perencanaan
1. Prakiraan (forecasting): usaha sistematis untuk meramalkan/memperkirakan waktu yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yg telah diketahui.
2. Penetapan tujuan (establishing objective): aktivitas untuk menetapkan sesuatu yg ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemrograman: aktivitas yg dilakukan utk menetapkan
a. Langkah2 utama yg diperlukan
b. Unit & anggota yg bertanggungjawab
c. Urutan & pengaturan waktu
4. Penjadwalan (scheduling): penetapan/penunjukkan waktu menurut kronologi tertentu guna melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran (budgeting): aktivitas untuk membuat pernyataan ttg sumber daya keuangan (financial resources) yg disediakan utk aktivitas & waktu tertentu
6. Pengembangan prosedur (developing procedure): aktivitas menormalisasikan cara, teknik, & metode pelaksanaan suatu pekerjaan
7. Penetapan & interpretasi kebijakan (establishing & interpreting policies): aktivitas yg dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi mana manajer & bawahan akan bekerja. Kebijakan adl keputusan yg senantiasa berlaku utk permasalahan yg timbul berulang demi suatu organisasi.
Rencana Strategis
• Proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan dan program yg perlu untuk mencapai sasaran & tujuan tertentu, serta penetapan metode yg perlu untuk menjamin agar kebijakan dan program strategis itu dilaksanakan.
Proses perencanaan jangka panjang yg formal untuk menentukan & mencapai tujuan organisasi
Rencana Operasional
Memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan. Terdiri atas rencana sekali pakai & rencana tetap.
a. Rencana sekali pakai (single use plan)
dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu & ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai. Bentuknya:
• Program : serangkaian aktivitas yg relatif luas. Menjelaskan:
1. Langkah2 utama yg diperlukan untuk mencapai tujuan
2. Unit/anggota yg bertanggungjawab utk setiap langkah.
3. Urutan & pengaturan waktu setiap langkah
Proyek : bagian program yg lebih kecil & mandiri. Proyek memiliki cakupan terbatas & petunjuk jelas mengenai tugas & waktu. Proyek menjadi tanggungjawab setiap individu yg ditunjuk & diberi sumber daya spesifik & dalam batas waktu tertentu
Anggaran (budget) : pernyataan ttg sumber daya keuangan yg disediakan utk keg tertentu dlm waktu tertentu.
Rencana tetap (standing plan)
Merupakan pendekatan yg sudah dilakukan untuk menangani situasi yg terjadi berulang (repetitive) & dapat diperkirakan. Bentuknya:
• Kebijakan (policy): pedoman umum dalam mengambil keputusan. Dibuat oleh manajer puncak.
• Prosedur standar: seperangkat petunjuk detail untuk melaksanakan urutan tindakan yg sering atau biasa terjadi.
• Peraturan (rules): pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Bukan merupakan pedoman pemikiran atau pengambilan keputusan.
Teori Perencanaan
1. Teori Operasi Sistem
a. Produksi: aktivitas yg ditunjukkan untuk menerima lingkungan, seperti pertanian, khutanan, perikanan, pertambangan, serta pengolahan.
b. Alokasi: aktivitas yg ditunjukkan pada distribusi barang & jasa di antara setiap anggota sistem, termasuk fungsi transportasi, komunikasi, kegiatan penjualan eceran, grosir.
c. Pengendalian: aktivitas bertujuan memelihara kelancaran jalannya fungsi sistem itu sendiri.
d. Penyusunan staf: terpusat pada jumlah & kualitas anggota sistem, sosialisasi & pendidikan dari para anggota sistem, keahlian yg dapat mereka berikan, serta kesehatan fisik & mental,termasuk tipe rekreasi hiburan karyawan
Teori Perubahan Sistem
a. Rasionalisme: apabila tujuan akhir telah dirumuskan dgn jelas & dipahami dgn baik, perencanaan dpt mengikuti model rasional. Bermanfaat di bidang teknik tertentu & kesehatan masyarakat.
b. Inkrementalisme: pengambilan keputusan dalam keadaan sebaris langkah-langkah inkrementasl yg kecil (pertambahan sedikit demi sedikit), menuju masa yg akan datang & ke arah yg tidak diketahui pasti. Contohnya: pilot project.
c. Utopianisme: pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyarakat & memecahkan setiap masalah dgn mengusulkan penghapusan pendekatan baru ke dalam sistem organisasi & operasi.
d. Metodism: menjelaskan bahwa perusahaan sudah memiliki metode perencanaan yg jelas tetapi hasil akhir yg akan dicapai belum ditetapkan & tidak dimengerti sama sekali .
Alasan gagal menetapkan rencana:
1. Kurang pengetahuan tentang organisasi
2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan
3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
4. Kesulitasn perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
5. Biaya
6. Takut gagal
7. Kurang percaya diri
8. Membatasi kebebasan karyawan dalam bekerja
9. Tidak sebanding dengan balas jasa
PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI
Tujuan Organisasi
• Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
• Suatu pernyataan tentang keadaan di waktu yg akan datang dimana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya
• Pernyataan tentang keadaan atau situasi yang tidak terdapat sekarang tetapi dimaksudkan untuk dicapai di waktu yang akan datang melalui kegiatan-kegiatan organisasi


Berbagai fungsi tujuan organisasi
1. Pedoman bagi kegiatan: memberikan arah mengenai apa yang “harus” dan “harus tidak” dilakukan
2. Sumber legitimasi: merupakan pembenaran atas kegiatan2 yg dilakukan. Pengakuan ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya & dukungan dari lingkungan sekitar
3. Standar pelaksanaan: standar penilaian atas pelaksanaan kegiatan. Laba/derajat kesuksesan juga mudah untuk diukur
4. Sumber motivasi: pemberian bonus bagi prestasi tertentu. Pemberian status dan prestis juga menjadi sumber motivasi
5. Dasar rasional pengorganisasian: struktur organisasi, pola komunikasi, mekanisme pengawasan.
Tipe-tipe Tujuan
1. Tujuan kemasyarakatan: masyarakat pada umumnya. Contoh: memproduksi barang & jasa, mempertahankan pesanan, mengembangkan&memelihara budaya
2. Tujuan keluaran: publik dalam hubungannya dgn organisasi. Contoh: barang konsumen, jasa bisnis, pemeliharaan kesehatan, pendidikan
3. Tujuan sistem: cara pelaksanaan organisasi. Contoh: penekanan pada pertumbuhan, stabilitas, laba, cara-cara pelaksanaan fungsi
4. Tujuan produk: karakteristik produk/jasa yg diproduksi. Contoh: kuantitas/kualitas, gaya, jumlah, keunikan, jenis, pembaharuan produk
5. Tujuan turunan: tujuan digunakan organisasi utk meletakkan kekuasaan dalam pencapaian tujuan lain. Contoh: maksud politik, pengembangan karyawan, kebijaksanaan investasi & lokasi pabrik
Bidang-bidang Tujuan
1. Posisi pasar: bagian pasar yg akan “direbut”
2. Produktifitas: sumber daya yg diperlukan utk memproduksi barang/jasa
3. Sumber daya fisik&keuangan: bagaimana sumber daya tsb dikembangkan&digunakan
4. Profitabilitas: laba, digunakan utk penelitian, pembaharuan sumber daya, upah karyawan
5. Inovasi: ada kebutuhan utk produk/jasa yg baru & inovatif
6. Prestasi &pengembangan manajer: kualitas manajer yg diharapkan
7. Prestasi & sikap karyawan: standar hasil kerja karyawan, kualitas produk
8. Tanggungjawab sosial&publik: utk menangani ‘boikot’ publik, kegiatan hukum, kegiatan pemerintah
Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
 Penelitian: mempelajari lingkungan atas kondisi yang memerlukan keputusan. Data mentah diperoleh, diolah, dan diuji untuk dijadikan arah tindakan yang dapat mengidentifikasikan permasalahan
 Desain: mendaftar, mengembangkan, dan menganalisis arah tindakan yang mungkin. Aktivitas ini meliputi proses untuk memahami permasalahan, menghasilkan pemecahan, dan menguji kelayakan pemecahan tersebut
 Pemilihan: menetapkan arah tindakan tertentu dari keseluruhan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan
 Faktor penting dalam proses pengambilan keputusan adalah permasalahan yang harus dihadapi

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus