Powered By Blogger

Minggu, 06 Juni 2010

mikro ekonomi "pasar monopolistik"

MIKRO EKONOMI
Pengertian Pasar Monopolistik
Model pasar persaingan monopolistik di perkenalkan pertama kali oleh Edward H. Chamberlain seorang ekonom Amerika Serikat pada tahun 1930. Kemudian Joan Robinson, seorang ekonom wanita inggris memperkenalkan gagasannya tentang pasar persaingan tidak sempurna. Model ini dikembangkan karena ketidakpuasan para ahli ekonomi terhadap model-model pasar sebelumnya ( persaingan sempurna dan monopoli ) yang dianggap kurang realistis dan lebih bersifat teoritis.
Teori Chamberlain tentang persaingan monopolistik berlandaskan kepada asumsi-asumsi dalam pasar persaingan sempurna, kecuali bahwa produk-produk yang dijual oleh perusahaan tidak homogen murni,
tetapi merupakan produk diferensiasi yang dapat dibedakan antara produk yang satu dengan yang lain. Diferensiasi produk dapat berupa perbedaan dalam corak, kemasan, bentuk, model, penampilan, kualitas, dan lain-lain.
Bagaimanapun juga Chamberlain masih mempertahankan asumsi-asumsi dasar dalam teori persaingan sempurna, yang merupakan karakter dasar dari pasar persaingan monopolistik dapat di kemukakan sebagai berikut :
1. Terdapat sejumlah besar perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dan pangsa pasar dari masing-masing perusahaan itu relatif kecil terhadap pangsa pasar total, sehingga tidak ada perusahaan yang mampu mempengaruhi pasar persaingan monopolistik itu.
2. Tidak ada hambatan bagi perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau keluar dari pasar persaingan monopolistik.
Produk-produk yang dijual oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik adalah serupa, namun tidak homogen murni. Dengan demikian produk-produk yang ada di pasar merupakan produk diferensiasi ( differentiated product ) yang dapat dibedakan corak, bentuk, kemasan, penampilan, model, kualitas, dan lain-lain
Dengan demikian, Persaingan monopolistik merupakan gabungan antara persaingan sempurna dan monopoli yang terdiri dari sejumlah perusahaan yang menjual produk diferensiasi dengan tanpa hambatan untuk memasuki atau keluar dari pasar itu. Situasi persaingan yang amat sangat ketat dalam pasar global dewasa ini dapat dikatakan mengambil bentuk dari pasar persaingan monopolistik. Dalam pasar global dunia, industri-industri seperti komputer, otomotif, elektronik, jasa penerbangan, pendidikan, perhotelan, real estate, dll. Mengambil bentuk struktur pasar persaingan monopolistik.
Ciri-Ciri, Kebaikan dan Kelemahan Pasar Monopolistik
Pasar Monopolistik memiliki ciri-ciri yang melekat , yaitu :
1. Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.
2. Adanya Deferensiasi Produk, Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran. Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
3. Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.
4. Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.
5. Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.
 Pasar Monopolistik memiliki kebaikan sebagai berikut :
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
 Pasar Monopolistik juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayananSehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen
Diferensiasi Produk
Persaingan monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang baik. Selain kelebihan berupa adanya keanekaragaman produk, efisiensi dan informasi tentang produk, diferensiasi produk juga mempunyai kelemahan yaitu adanya pemborosan, harga produk yang lebih mahal, kesalahan informasi dan kejenuhan masyarakat terhadap tayangan iklan.

Gambaran Umum Tentang Pasar Monopolistik
1. Jumlah Perusahaan-Perusahaan Persaingan Monopolistik
Sejumlah besar perusahaan dalam persaingan monopolistik menyatakan bahwa perusahaan
perusahaan tersebut adalah kecil dalam perbandingannya terhadap keseluruhan pasar. Meskipun mereka mempunyai beberapa kekuatan atas harga (sebagai perluasan bahwa produk-produk mereka dibedakan), mereka tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk membalas jika perusahaan lain merubah harganya. Ini merupakan perbedaan yang utama antara bentuk pasar ini dan oligopoli.

2. Jalan Masuk Persaingan Monopolistik ke dalam Pasar
Tidak ada hambatan untuk masuk atau keluar yang ada dalam persaingan monopolistik.Bagaimanapun juga, kebutuhan untuk membuat produk seseorang dibedakan mungkin memerlukan tindakan non harga, dimana jika tidak berhasil, maka akan menggerakkan perussahaan itu keluar dari pasar.

3. Permintaan Persaingan Monopolistik
Permintaan dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah condong menurun karena preferensi konsumen terhadap fitur-fitur produk yang dibedakan tersebut. Akan tetapi, karena terdapat beberapa barang pengganti dekat (jika tidak sempurna) yang langsung tersedia, maka permintaannya menjadi sangat elastis. Secara grafik, ini berarti bahwa permintaan dalam pasar persaingan monopolistik lebih datar daripada monopoli. Permintaan akan suatu restoran tampaknya menjadi sangat elastis karena terdapat beberapa gerai makanan lainnya yang tersedia untuk konsumen. Namun permintaannya tidak elastis sempurna (misalnya horisontal) seperti dalam kasus persaingan sempurna, karena setiap restoran mempunyai sesuatu untuk ditawarkan sedangkan restoran lainnya tidak menawarkannya: sebagai contoh, kenyamanan, lokasi, menu yang banyak, atau sekedar suasananya. Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal karena berproduksi under capacity.

4. Laba Persaingan Monopolistik
Laba dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik ditentukan dalam cara yang sama seperti jenis pasar manapun dengan menemukan kuantitas optimalnya dimana pendapatan marjinal berpotongan dengan biaya marjinal. Sebaliknya, tingkat optimal keluaran ini menentukan harga yang dibebankan (pada kurva permintaan) dan biaya unit rata-rata (pada kurva biaya total rata-rata). Labanya adalah kelebihan bidang pendapatan total terhadap bidang biaya total.
Suatu restoran harus menerima para konsumen selama pendapatan tambahan atau marjinal melebihi biaya tambahan atau marjinal hidangan terakhir yang disajikan. Hal ini kelihatannya jelas dalam proses pesanan yang membatasi jumlah langganan. Tanpa pesanan, maka restoran tersebut akan harus melayani konsumen dalam kondisi yang terlalu padat atau membuat mereka menunggu antrian.

5. Keseimbangan Jangka Pendek Persaingan Monopolistik
Kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit , dan sebagai akibatnya kurva MR tidak berimpit dengan kurva permintaan , keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistikadalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya didalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar , sedangkan dalam persaingan monopolistic, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan .


6. Keseimbangan Jangka Panjang Persaingan Monopolistik
Keseimbangan jangka panjang dari suatu perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah dimana permintaan bersinggungan dengan kurva biaya total rata-rata. Disana tidak terdapat laba. Jika disana harus terdapat laba (apabila permintaan diatasn kurva biaya total rata-rata), maka perusahaan harus memasuki pasar dan menggerakkan permintaan ke bawah. Dan jika disana harus terdapat rugi (ketika permintaan dibawah biaya total rata-rata), maka perusahaan harus meninggalkan pasar dan mendorong permintaan ke atas. Bagaimanapun juga, perusahaan mungkin mempertahankan sedikit laba dengan menggunakan tindakan non harga.
Seluruh restoran yang berhasil memiliki sejumlah peniru. Beberapa rantai makanan telah mencoba untuk meniru McDonald, dan menyedot beberapa konsumen dan labanya. Tetapi McDonald sudah membalas balik dengan iklan yang ekstensif.

7. Pengaruh Ekonomi Persaingan Monopolistik
Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yang tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif: konsumen membayar lebih dan mampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna.

8. Tindakan Non Harga Persaingan Monopolistik
Tindakan non harga dari perusahaan-perusahaan dalam persaingan monopolistik terutama terdiri dari salah satu pengembangan produk, atauperiklanan. Pengembangan produk kadang-kadang hanya kosmetik untuk memberikan ilusi dari sesuatu yang baru. Bahaya lainnya berasal dari keragaman yang berlebihan yang mungkin membingungkan konsumen.
Produsen-produsen nama bermerk mempunyai keanekaragaman arti untuk membuat produk-produk mereka spesial kepada konsumen. Yang paling penting adalah iklan dimana para produsen barang generik tidak akan gunakan.
Struktur pasar ini mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang diproduksinya.
Ada dua bentuk yaitu:
• Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
• Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)

2 komentar:

  1. k' anak uin yah???
    ku jg godwill di uin klo msuk..
    ambiL manajemen jg k'..
    salam knal yah k'...

    BalasHapus
  2. udah diterima di UIN jakarta ya? maaf baru blz....saya bukan manajemaen tapi ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

    BalasHapus